Festival di Jepang

09.03 0 Comments A+ a-


Festival di Jepang biasanya terdiri dari satu atau dua acara utama, dengan stan-stan makanan, pertunjukan, permainan untuk membuat pengunjung tetap betah dan terhibur.

Shogatsu (1-3 Januari)

Tahun Baru adalah even tahunan yang paling penting dan terperinci di Jepang. Sebelum Tahun Baru, rumah dibersihkan, hutang-hutang dibayarkan, dan osechi (makanan yang di baki untuk Tahun Baru) disiapkan atau dibeli. Osechi adalah makanan tradisional yang dipilih karena warna keberuntungan, bentuk, atau nama yang menarik dengan harapan untuk mendapatkan keberuntungan dalam berbagai segi kehidupan selama tahun yang baru.
Rumah didekorasi dan hari libur dirayakan dengan berkumpulnya keluarga, mengunjungi kuil, dan menghubungi sanak famili dan sahabat. Hari pertama dari tahun (ganjitsu) biasanya dilewatkan bersama keluarga.
Hinamatsuri (3 Maret)

Festival boneka ini mempunyai nama lain seperti Sangatsu Sekku (Festival Bulan 3), Momo Sekku (Festival Persik), Joshi no Sekku (Festival Gadis).
Dikenal sebagai Festival Persik karena persik bersemi di awal musim semi dan disimbolkan sebagai keberanian dan kecantikan feminin. Anak perempuan memakai kimono terbaik mereka dan mengunjungi rumah temannya. Di rumah-rumah di tempatkan panggung berisi hina ningyo (boneka hina, sederet boneka yang mewakili kaisar, permaisuri, pelayan, dan musisi yang memakai pakaian kuno) dan sekeluarga merayakan dengan makanan spesial Hishimochi dan Shirozake.
Hanami (akhir Maret hingga awal April)

Berbagai festival bunga diadakan oleh kuil Shinto selama bulan April. Darmawisata dan piknik dilakukan untuk menikmati bunga, terutama bunga Sakura. Di beberapa tempat, menikmati bunga diadakan berdasarkan hari-hari tertentu yang tetap. Even ini yang paling populer selama musim semi.
Tanabata (7 Juli)

Disebut juga festival bintang. Aslinya berasal dari legenda China yang menceritakan dua bintang penenun (Vega) dan pengembala domba (Altair), dimana mereka berdua pasangan kekasih yang hanya dapat bertemu sekali dalam setahun pada malam ke-7 bulan ke-7 dimana tidak ada hujan dan banjir di Milky Way pada hari itu.
Dinamakan Tanabata setelah gadis penenun dari legenda Jepang dipercayai dialah yang membuat baju untuk dewa-dewa. Warga Jepang biasanya menuliskan permohonan dan harapan asmara di selembar kertas berwarna dan menggantungkannya di ranting bambu bersamaan dengan ornamen-ornamen kecil.
Shichi-Go-San (15 November)

Festival untuk anak-anak berusia 3, 5, 7 tahun.
Anak laki-laki berusia 5 tahun atau 7 tahun serta anak perempuan berusia 3 tahun, dibawa ke kuil setempat untuk berdoa demi keselamatan dan hidup yang sehat. Festival ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa anak-anak pada usia tertentu bisa mendapat kesialan sehingga diperlukan perlindungan.
Anak-anak tersebut biasanya mengenakan pakaian tradisional untuk acaranya dan setelah mengunjungi kuil banyak orang membeli chitose-ame (permen seribu tahun) yang dijual di kuil.
O-misoka (31 December)
Masyarakat Jepang membersihkan rumah (Osoji) untuk menyambut tahun baru dan untuk menghilangkan pengaruh tidak baik.
Banyak warga yang mengunjungi kuil Buddha untuk mendengarkan bel berbunyi sebanyak 108 kali ketika malam hari (joya no kane). Hal ini dilakukan untuk mengumumkan bahwa tahun lama telah dilewati dan tahun yang baru telah datang.
Alasan kenapa dibunyikan 108 kali adalah karena penganut Buddha percaya manusia digoda 108 macam hasrat dan nafsu duniawi (bonno). Dengan tiap kali bunyi, satu hasrat dihilangkan.
Menjadi adat juga bahwa memakan toshikoshi koba (mie melewati tahun) diharapkan bahwa seluruh keluarga mendapat keberuntungan layaknya sepanjang mie yang panjang.

Yukata beda dengan Kimono

09.02 0 Comments A+ a-


Nah setiap bangsa pasti punya budaya sendiri, termasuk dalam berpakaian. Seperti Indonesia dengan kebayanya begitu juga dengan bangsa Jepang. tidak kalah dengan Indonesia, mereka juga memiliki baju tradisional yang tidak kalah indahnya, yaitu Kimono dan Yukata. Pada umumnya orang selain bangsa Jepang menyebut semua baju tradisional Jepang sebagai kimono tanpa membeda-bedakan jenisnya. Padahal sebenarnya ada perbedaan antara kimono dan yukata. Apakah perbedaannya, mari kita lihat!
Yukata apa itu yukata?
adalah jenis kimono nonformal yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis yang dipakai untuk kesempatan santai di musim panas(buat ngadem gitu,,). Yukata dibuat dari bahan katun yang mudah dilewati angin, agak transparan agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam dengan air panas di Jepang. Pada umumnya jika terlihat orang memakai Yukata saat musim panas yang identik dengan musim pesta kembang api (hanabi) dan matsuri (festival musim panas), berarti tidak jauh dari tempat orang memaki Yukata tadi ada matsuri atau pesta kembang api(sudah adatnya seperti itu).
Sebagai pakaian pesta dan perayaan di musim panas yukata juga disediakan di kamar hotel, penginapan ala Jepang (ryokan) dan pemandian air panas (onsen). Selain untuk menghadiri Hanabi dan Matsuri yukata juga biasa digunakan untuk tidur(ya iyalah, mo dipake manjat pohon juga bisa, sapa yang mo ngelarang coba?). Jika digunakan untuk tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja oleh pria dan wanita tanpa mengenakan pakaian dalam(prikitiwww, jangan bayangin macem2 yak…). Sedangkan jika yukata dikenakan untuk keluar rumah, laki-laki biasanya tidak memakai kaus dalam, melainkan hanya mengenakan celana dalam atau celana pendek.
Sekarang darimana asalmula yukata??
Mari kita saksikan asal usul. Kalo usul jangan asal, kalo asal jangan usul…
Pada awalnya yukata berasal dari zaman Azuchi Momoyama, dikenal dengan nama Yukatabira merupakan pakaian yang digunakan sesudah mandi. Di kalangan rakyat pada zaman Edo, Yukatabira menjadi sangat populer sehingga kemudian dikenal dengan sebutan Yukata daripada ribet pake bira segala. Pada zaman itu, Yukata cuma berfungsi sebagai pakaian tidur dan tidak pernah dipakai untuk bertemu dengan orang lain karena dianggap sangat tidak sopan. Berbeda dengan kimono, yukata sangat mudah dijahit karena pola yang sangat sederhana. Yukata dijahit tanpa kain pelapis di bawahnya dan tanpa kain pelapis di daerah pinggul dan pundak. Sampai sekitar sesudah Perang Dunia II di Jepang, cara menjahit Yukata diajarkan kepada para murid-murid perempuan di sekolah menengah umum. Aktor Kabuki mengenakan Yukata pada saat berdandan atau memainkan peran yang memakai Yukata. Pegulat Sumo juga memakai Yukata sebelum dan sesudah bertanding. Gerakan-gerakan dasar yang harus dikuasai dalam tari tradisional Jepang (Nihon buyō) selalu berkaitan dengan kimono. Penari tari tradisional Jepang mengenakan Yukata sebagai pengganti kimono agar kimono yang berharga mahal tidak menjadi basah karena keringat. Model Yukata untuk laki-laki biasanya terbuat dari bahan dengan warna dasar gelap dengan corak garis-garis warna gelap. Sedangkan Yukata untuk wanita biasanya terbuat dari bahan dengan warna dasar cerah atau warna pastel dengan corak beraneka warna yang cerah. Corak kain yang populer untuk Yukata wanita, misalnya bunga Sakura, bunga Krisan, Poppy, bunga-bunga yang mekar di musim panas dan ikan mas koki. Karakter anime seperti Hamutaro, Pokemon dan Hello Kitty juga populer sebagai corak Yukata untuk anak-anak.
Nah begitulah bedanya Yukata dan Kimono, tetep aja sama kan? cuma modifnya aja yang beda. Yukata lebih terkesan simple karena ngga berlapis-lapis. Coba kita pake yukata berlapis-lapis, makanya jadilah Kimono, jreng.. Kidding.. ^^

Musim-Musim di Jepang

08.59 0 Comments A+ a-

Jepang adalah salah satu negara yang mempunyai empat musim.
Jangka waktu antara 4 musim tersebut, kurang lebih 3 bulan.
4 musim itu adalah, Musim Semi (Spring, 春, haru) Musim Panas (Summer, 夏, natsu) Musim Gugur (Autumn, 秋, aki) Musim Dingin (Winter, 冬, fuyu).



Musim Semi dimulai sekitar bulan Maret, dan orang Jepang menyambutnya dengan gembira, karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir. Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum (梅, ume). Dan setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (桜).


Musim Panas diawali dengan musim hujan sekitar seminggu, yang disebut Tsuyu (梅雨). Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC, dengan kelembapan lebih dari 90%. So, gag perlu olahraga angkat besi, dengan duduk diam saja, sudah sukses membuat kita mengeluarkan keringat. Musim Panas dimulai sekitar bulan Juni ditandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian ribut serangga yang bernama ‘Semi’. Sekolah di Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai dan ke laut. Meski di tiap musim juga diadakan festival, Musim Panas adalah musim dengan jumlah festival terbanyak dan tersemarak.


Musim Gugur, ditandai dengan mulai rontoknya dedaunan di pohon-pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar seperti beruang, mengumpulkan persediaan makanan untuk ditimbun selama mereka tidur jangka lama di Musim Dingin.


Musim Dingin, ditandai dengan turunnya butir-butir salju pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai -20oC. Rata-rata aktivitas orang-orang Jepang di musim dingin ini, adalah bermain ski, snowboard, dan es skating. Serta Onsen / hot spring (Pemandian air panas).



HANABI, BUNGA MUSIM PANAS KHAS JEPANG

08.50 0 Comments A+ a-

 Musim panas adalah musimnya festival besar-besaran di Jepang. Didukung dengan cuaca cerah dan libur panjang, musim ini menjadi musim yang paling ‘hidup’. Tank top dan celana super pendek pun menjadi favorit, maklum panas.

Malam hari yukata (kimono musim panas) lengkap dengan uchiwa (kipas) dan geta (sandal kayu) adalah busana yang tepat untuk pergi ke festival (natsu matsuri) di Kuil. Festival ini diramaikan dengan pedagang-pedagang yang berderet di sepanjang jalan yang diterangi ratusan chuochin (lampion). Para pedagang tersebut menjual berbagai macam mainan, omen (topeng), furin (klintingan), penganan seperti wataame (permen kapas) dankakigori (es serut) atau makanan semacam takayoki (gurita bakar), yakitori (sate ayam),okonomiyaki (sejenis martabak telur yang diisi sesuka kita), yakitomorokoshi (jagung bakar), dll. Selain itu, festival juga diramaikan dengan berbagai permainan tradisional. Di antaranya, yang paling popular adalah kingyo sukui (menangkap ikan mas). Namun, musim panas tisak terasa lengkap tanpa adanya hanabi taikai (festival kembang api). Hanabi taikai adalah pamandangan yang khas ketika malam hari di musim panas. Tiap tahjun, antara bulan Juli dan Agustus, festival hanabi diselenggarakan di tiap-tiap daerah di seluruh Jepang.Untuk wilayah Tokyo saja, tiap tahun dijadwalkan kurang lebih 80 pertunjukan hanabi. Biasanya, pertunjukan ini didanai oleh perusahaan-perusahaan, pemerintah daerah setempat bahkan perorangan. Ketika festival berlangsung, tak heran jika sering terdengar pesan-pesan dari sponsor: “Berikut ini adalah hanabi persembahan dari Hitachi!”.
Dalam hanabi taikai, sekitar 10.000 sampai 30.000 kembang api diluncurkan untuk pertunjukan yang hanya berdurasi 60-90 menit saja. Danau, sungai dan beberapa resort adalah tempat yang dipilih untuk penyelenggaraan pertunjukan ini. Meskipun pertunjukkan dilakukan pada malam hari, tapi ratusan pengunjung sudah memadati lokasi pertunjukkan sejak siang hari. Bahkan ada yang rela nongkrong sejak semalam untuk ‘mencarter’ tempat-tempat yang dianggap strategis. Siapa cepat dia dapat.^_^;
Untuk menonton hanabi taikai tidak dipungut biaya alias gratis. Kadang-kadang, di tempat-tempat tertentu ada area yang sudah dibatasi dengan tali dan kita harus membeli tiket untuk menempati area tersebut. Bukan hal yang aneh apabila orang-orang memesan tempat di hotel dan restoran yang menawarkan pemandangan yang bagus, satu tahun sebelum pertunjukan hanabi. Banyak juga yang menyewa yacht demi menonton pertunjukan spektakuler yang diadakan tahunan ini.
Kata ‘hanabi’-kembang api- beerasal dari kanji ‘hana’ yang artinya ‘bunga’ dan ‘hi’ yang berarti ‘api’. Kembang api, yang pertama kali ditemukan di Cina ketika zaman Dinasti Tang (618-907), masuk ke Eropa melalui jalur sutera (Silk Road). Konon, Jepang mulai ‘bersetuhan’ dengan kembang api ketika tahun 1613. saat itu duta dari kerajaan Inggris memperkenalkannya kepada Shogun Tokugawa Ieyasu. Pada pertengahan zaman Edo (1603-1868), hanabi menjadi hiburan fafortit para daimyo (tuan tanah) dan saudagar kaya yang menikmati pertunjukan tesebut dengan cara memesan secara lengsung kepada pembuatnya.
Hanabi taikai yang pertama diselenggarakan pada tahun 1733. Pada tahun sebelumnya, seluruh Jepang menderita kelaparan hebat yang mengakibatkan sekitar 900.000 orang meninggal. Pada saat itu juga, banyak orang yang meninggal di Edo akibat terserang wabah kolera dan tubuh mereka dibiarkan tergeletak di jalanan. Pemerintah pada saat itu, Shogun Toshimune, mengatur sebuah pertunjukan hanabi di sepanjang sungai Sumidagawa, Edo(sekarang Tokyo) untuk menenangkan roh orang-orang tersebut dan mengusir wabah. Ini adalah awal dari Ryogoku Hanabi Taikai (pertunjukan hanabi Ryogoku) yang terkenal.
Hingga saat ini pada saat festival berlangsung, para penonton di Jepang sering terdengar meneriakkan “Tamaya!” atau “Kagiya!” yang menunjuk pada dua nama produsen hanabiterbesar selama zaman Edo dan telah berhasil mengantarkan Ryogoku Hanabi Taikaimenjadi pertunjukan kembang api yang terbesar se-Jepang saat itu.
Saat festival pertama tahun 1733, keluarga Tamaya-Kagiya meluncurkan 20 kembang api yang sensasional. Pada tahun 1810, klan Kagiya melepaskan diri darikeluarga Tamaya tang akhirnya melahirkan ‘peperangan’ tahunan untuk memperebutkan supremasi hanabi. ‘Peperangan ini menjadi even faforit bagi masyarakat Edo. Kedua keluarga yang memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan festival ini untuk selanjutnya.
Sekitar tahun 1879, pengenalan bahan kimia baru pembuat hanabi mulai memasuki Jepang. Hal ini sangat memungkinkan para produsen untuk mengembangkan hanabi dengan warna baru seperti merah, biru dan hijau. Dari zaman Taisho (1912-1926) hingga zaman Showa (1926-1989), banyak produsen hanabi yang muncul di seluruh Jepang. Mereka mengembangkan teknik hanabi sehingga menghasilkan berbagai variasi ledakan dan warna. Karena itu, hanabi diberi nama seperti bunga sesuai dengan bentuk ledakannya di udara, misalnya krisan, lotus, peony, dll. Perkembangan hanabi ini membuat tiap daerah memiliki ciri khas festival hanabi-nya sendiri-sendiri.
Kini Ryogoku Hanabi Takai terkenal dengan nama Sumidagawa Hanabi Taikai yaitu festivalhanabi terbesar di Tokyo dimana sekitar 20.000 kembang api diluncurkan setiap tahunnya di dua tempat sepanjang sungai, yaitu di antara jembatan Sakura-Kototoi dan di antara jembatan Komagata-Umaya. Festival ini adalah pertunjukkan kompetisi antara 10 produsenhanabi -7mdari perusahaan lokal dan 3 dari perusahaan pengalaman dari wilayah lain- yang tidak pernah gagal membuat para penonton terpesona. Festival ini dikenal sangat luas hingga menyedot sekitar 900.000 penonton per tahun.
Banyak dari mereka menggunakan yukata dan happi (baju luaran untuk festival) mengingatkan pada situasi ketika zaman Edo. Setiap tahun festival ini juga dosiarkan secara live di stasiun televise. Selain pertunjukkan kembang api, disaelenggarakan pula even-even lain yang masih ‘berbau-bau’ kembang api, seperti kontes fotografi hanabi, dll.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, hanabi taikai pun dikemas dalam format yang lebih modern. Ada beberapa taikai yang dianggap spektakuler. Diantaranya adalah Jingu Gaien Hanabi Taikai yang mengambil tempat di lapangan bisbol yang luas di pusat kota Tokyo. Sebelum kembang api diluncurkan, terlebih dahulu digelar pertunjukan sinar laser dan live music. Selain itu Chiba City Firewoks festival adalah termasuk pertunjukan hanabi yang spektakuler. Peluncuran kembang api disinkronisasikan dengan pertunjukan musik extravaganza yang seluruhnya diatur dengan komputer. Ada pula TokyoHanabi festival dan Yokohama’s International Fireworks Festival yang meluncurkan kembang api dari laut. Sugoi!
Jika kalian berada di Jepang pada bulan Juli-Agustus, pasti ada banyak hanabi taikai yang diselenggarakan dan sayang jika dilewatkan. Find and go out! Kenakan yukata, beli sekotak takoyaki dan semangkuk takigori dan nikmati malam musim panas yang meriah! Kalau tidak, menikmati kembang api yang dibakar dan dipegang sendiri dengan resiko yang lebih kecil di halaman belakang rumah merupakan pilihan yang menarik pula.


Makalah Kekurangan Vitamin A

08.41 0 Comments A+ a-

Makala            h                                                      Tanggal Mulai : 30 September  2011
MK. Patofisiologi Gizi                                   Tanggal Selesai : 30 September  2011




KVA SUBKLINIS



Oleh :
Kelompok 5 :
Sartika Fitriana T.P.                            I14104019
Ariane Monalisa                                  I141040
Anna Febritta                                      I141040







Penanggung Jawab Praktikum :
Dr.Naufal Muharam Nurdin




















DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Vitamin didefinisikan sebagai zat organik yang diperlukan dalam jumlah relative kecil namun sangat penting untuk pertumbuhan normal serta pemeliharaan kesehatan, dan harus selalu tersedia dalam makanan karena tidak dapat disintesa oleh tubuh. Vitamin berperan sebagai bagian dari enzim dan ko-enzim untuk mengatur proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein dalam tubuh.  Selain itu vitamin yang berperan sebagai anti oksidan, banyak berperan dalam mempertahankan berfungsinya berbagai jaringan tubuh. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dibutuhkan antara lain vitamin. Vitamin-vitamin ini selain dapat diperoleh dari makanan dapat juga diperoleh melalui suplemen-suplemen yang mengandung vitamin. 
Salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A atau yang disebut juga retinol. Vitamin A adalah vitamin larut lemak dan bergantung pada solubilisasi misel untuk dispersi ke dalam usus kecil. Kekurangan zat gizi seng juga dapat mengganggu penyerapan, transportasi, dan metabolisme vitamin A karena seng sangat penting untuk sintesis vitamin A dan protein transpor oksidasi retinol ke retina. Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (sore atau senja hari), serta pada ibu menyusui akan meningkatkan mutu vitamin A dalam ASI, sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang cukup dari ASI.
Defisiensi vitamin A diperkirakan mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Sekitar 250.000-500.000 anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap tahun untuk karena kekurangan vitamin A, dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara dan Afrika. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kekurangan vitamin A bukan hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi di negara-negara berkembang. Kekurangan vitamin A adalah keprihatinan yang signifikan. Sesuai dengan tingginya prevalensi kekurangan vitamin A, WHO telah menerapkan beberapa inisiatif untuk suplementasi vitamin A di negara-negara berkembang. Beberapa strategi ini termasuk asupan vitamin A melalui kombinasi menyusui, asupan makanan, fortifikasi makanan, dan suplemen.



2.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
· mengetahui etiologi, tanda, dan gejala kekurangan vitamin A
· mengetahui patofisiologi terjadinya kekurangan vitamin A
· mengetahui gangguan intake, pencernaan dan penyerapan dari KVA
· serta mengetahui prinsip pencegahan gizi dam terapi di bidang gizi untuk KVA


























PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Mengenai Etilogi, Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A terjadi terutama karena kurangnya asupan vitamin A yang diperoleh dari makanan sehari-hari. Pada anak yang mengalami kekurangan energi dan protein, kekurangan vitamin A terjadi selain karena kurangnya asupan vitamin A itu sendiri juga karena penyimpanan dan transpor vitamin A pada tubuh yang terganggu.
Tanda-tanda khas pada mata karena kekurangan vitamin A dimulai dari rabun senja (XN) dimana penglihatan penderita akan menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat dilingkungan yang kurang cahaya. Pada tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu 2-4 hari dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar. Bila dibiarkan dapat berkembang menjadi xerosis konjungtiva (X1A). Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Xerosis konjungtiva akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar. Bila tidak ditangani akan tampak bercak putih seperti busa sabun atau keju yang disebut bercak Bitot (X1B) terutama di daerah celah mata sisi luar. Pada keadaan berat akan tampak kekeringan pada seluruh permukaan konjungtiva atau bagian putih mata, serta konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut-kerut. Bila tidak segera diberi vitamin A, dapat terjadi kebutaan dalam waktu yang sangat cepat. Tetapi dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar dan dengan pengobatan yang benar bercak Bitot akan membaik dalam 2-3 hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam 2 minggu. Tahap selanjutnya bila tidak ditangani akan terjadi xerosis kornea (X2) dimana kekeringan akan berlanjut sampai kornea atau bagian hitam mata. Kornea tampak suram dan kering dan permukaannya tampak kasar. Keadaan umum anak biasanya buruk dan mengalami gizi buruk, menderita penyakit campak, ISPA, diare. Pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan akan menyebabkan keadaan kornea membaik setelah 2-5 hari dan kelainan mata sembuh setelah 2-3 minggu. Bila tahap ini berlanjut terus dan tidak segera diobati akan terjadi keratomalasia (X3A) atau kornea melunak seperti bubur dan ulserasi kornea (X3B) atau perlukaan. Selain itu keadaan umum penderita sangat buruk. Pada tahap ini kornea dapat pecah. Kebutaan yang terjadi bila sudah mencapai tahap ini tidak bisa disembuhkan. Selanjutnya akan terjadi jaringan parut pada kornea yang disebut xeroftalmia scars (XS) sehingga kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis.
Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59 bulan (1-5 tahun). Sedangkan yang lebih beresiko menderita kekurangan vitamin A adalah bayi berat lahir rendah kurang dari 2,5 kg, anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun, anak yang tidak mendapat makanan pendamping ASI yang cukup, baik mutu maupun jumlahnya, anak kurang gizi atau di bawah garis merah pada KMS, anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC, pneumonia) dan kecacingan, anak dari keluarga miskin, anak yang tinggal di dareah dengan sumber vitamin A yang kurang, anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di Posyandu maupun Puskesmas, serta anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.