Makalah CIPTA BOGA

08.35 0 Comments A+ a-

Makalah                                                                                  Senin, 15 Juni 2009
Cipta Boga Dan Diet

ROLLED RICE, DITIRINI CHICKEN, STEAK TAHU SAUS TERIYAKI, DAN WILLATE COOKIES


Oleh:
Kelompok 3 (B)
Rista Ananta                            J3F107045
Sartika F.T. Panggabean           J3F107048
Dian Dwi Pertiwi                     J3F107052
Tenni Susanti Mulyana                        J3F107053



Penanggung Jawab :





 







DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-­Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai suatu syarat dalam mengikuti ujian praktikum mata kuliah cipta boga.
Penulis sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Baik yang memberikan dukungan moril dan material kepada penulis, diantaranya :
1.Ani Nuraeni, S.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
2.Orangtua terkasih yang telah memberikan doa dan materi sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.Teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungannya kepada penulis.
Penulis mengharapkan adanya kritik yang membangun demi terciptanya suatu karya yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                                Bogor, Juni 2009





                                                                                               Penulis














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………2
              1.2.1 Tujuan Umum……………………………………………………………..2
              1.2.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………….2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Serealia………………………………………………………………………………...3
2.2 Beras…………………………………………………………………………………...3
              2.2.1 Macam dan Warna Beras………………………………………………….4
              2.2.2 Kandungan Beras………………………………………………………….5
2.3 Tepung Terigu…………………………………………………………………………5
              2.3.1 Jenis Tepung Terigu………………………………………………………6
2.4 Tahu……………………………………………………………………………………7
              2.4.1 Mengawetkan Tahu Tanpa Formalin……………………………………7
2.5 Daging Ayam………………………………………………………………………….8
              2.5.1 Ciri Daging Ayam yang Baik……………………………………………..9
III. METODE
3.1  Waktu dan Tempat……………………………………………………………11
3.2  Resep…………………………………………………………………………11
3.3  Perincian Biaya Bahan………………………………………………………13
3.4  Kebutuhan Alat………………………………………………………………15
IV. PENGEMBANGAN PRODUK
4.1 Ide…………………………………………………………………………………….16
4.2 Perumusan Konsep…………………………………………………………………...17
       4.2.1 Deskripsi Umum………………………………………………………………17
       4.2.2 Posisi Produk………………………………………………………………….17
       4.2.3 Konsumen Sasaran……………………………………………………………17
       4.2.4 Dukungan Teknologi Pengolahan……………………………………….........17
       4.2.5 Keunggulan……………………………………………………………………18
       4.2.6 Kemasan………………………………………………………………………18
       4.2.7 Cara Menggunakan Produk…………………………………………………18
       4.2.8 Nama Produk………………………………………………………………….18
       4.2.9 Bentuk Produk………………………………………………………………19
V. DESKRIPSI PRODUK……………………………………………………………….20
VI. KESIMPULAN…………………................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………25                    































I.    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Cipta boga adalah menciptakan atau mengembangkan suatu produk makanan.Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi dalam jumlah yang besar dan menyumbangkan sebagiab besar energi bagi tubuh. Makanan pokok biasanya berasal dari golongan bahan makanan serealia atau umbi-umbian, golongan serealia meliputi beras, tepung-tepungan, jagung, gandum. Sedangkan umbi-umbian meliputi kentang, ubi kayu, ubi jalar, talas, dan lain-lain. Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras, ubi kayu, ubi jalar, dan sagu sebagai makanan pokok. Beras merupakan bahan makanan pokok yang diperoleh dari butiran padi yang telah melalui tahap penggilingan.
Tepung terigu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan makanan yang sangat dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Tepung terigu banyak diolah dalam bentuk makanan yang berbeda-beda seperti roti, cake, kue baik dalam bentuk kue kering maupun kue basah, mie, saus, pasta, dan permen.
            Dalam pembuatan cookies atau kue kering, tepung terigu dijadikan sebagai bahan baku dalam adonan. Tepung terigu yang biasa digunakan dalam membuat cookies adalah tepung terigu yang memiliki kandungan protein yang rendah. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan cookies pengembangan tidak diperlukan.
            Banyak masyarakat tidak mengetahui dengan pasti jenis-jenis tepung terigu yang dapat digunakan dalam pembuatan cookies. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang jenis-jenis tepung terigu, kandungan protein yang dikandung, serta fungsinya dalam resep. Sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu mengolah tepung terigu dengan baik dan walaupun ada yang mampu mengolah tepung tersebut tetapi tidak dapat memperoleh hasil cookies sesuai dengan yang diharapkan.
            Tahu yang biasanya hanya diolah biasa seperti digoreng atau dicampurkan dengan sayuran, kini tahu ini dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang mempunyai cita rasanya tidak kalah dengan lauk hewani seperti ayam atau daging sapi. Steak tahu adalah salah contoh dari pengembangan produk yang berbahan dasar tahu. Steak yang biasanya terbuat dari daging sapi, ayam atau tuna, dengan berkembangnya teknologi ternyata tahupun dapat dijadikan steak. Sekalipun tahu yang mempunyai cita rasa berbeda dengan lauk hewani, namun dari segi zat gizi yang terkandung di dalamnya, tahu ini tidak kalah dengan lauk hewani karena tahu memiliki kandungan protein yang tinggi.
            Ayam merupakan bahan makanan yang pengolahannya relatif mudah untuk dikembangkan. Pada zaman sekarang, ayam ini sangat banyak variasi hidangannya mulai dari ayam geprek, ayam cabut tulang hingga burger ayam. Ditirini chicken merupakan
ayam yang dalam pengolahannya melewati dua proses pengolahan. Ditirini chicken ini dibuat dengan dasar kebersamaan dari para pembuatnya karena nama hidangan ini merupakan singkatan dari nama para pembuatnya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
            Tujuan umum dari laporan ini adalah untuk memodifikasi suatu hidangan yang berbahan utama dari golongan serealia yaitu beras dan tepung terigu.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.      Mampu mengolah hidangan yang bersifat modifikatif.
2.      Mampu mengenal sifat-sifat bahan dari golongan serealia sehingga dapat          dimodifikasi dengan bahan lain.
3.      Mampu menghitung kandungan gizi yang terdapat pada hidangan tersebut.
4.      Mampu mempelajari resep yang terstruktur dan baik.
5.      Mampu mempelajari standar resep yang baik.
















II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Serealia
Serealia (Bahasa Inggris: cereal), dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai bijirin. Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal adalah padi, jagung, gandum, dan sorgum. Beberapa tanaman penghasil bijian yang juga sering disebut serealia semu (pseudocereals) adalah buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya.
Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang, serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat. Istilah serealia diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi: Ceres.

2.2 Beras
Kata beras mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi ketan disebut ketan.
Beras Sehat ISO adalah pangan organik yang berasal dari sebuah System Pertanian Organik bertujuan untuk memelihara Ekosistem untuk mencapai produktivitas yang berkelanjutan, melakukan pengendalian gulma,serta hama dan penyakit, melalui berbagai cara seperti daur ulang residu tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman,manajemen pengairan, pengolahan lahan dan penanaman serta penggunaan bahan hayati,tidak digunakan pupuk kimia dan pestisida beracun.
Rice is a staple food for a large part of the world's human population, especially in tropical Latin America, and East, South and Southeast Asia, making it the second-most consumed cereal grain, after maize. A traditional food plant in Africa, rice has the

potential to improve nutrition, boost food security, foster rural development and support sustainable landcare. Rice provides more than one fifth of the calories consumed worldwide by humans. In early 2008, some governments and retailers began rationing supplies of the grain due to fears of a global rice shortage.
The name wild rice is usually used for species of the different but related genus Zizania, both wild and domesticated, although the term may be used for primitive or uncultivated varieties of Oryza.
Rice is grown as a monocarpic annual plant, although in tropical areas it can survive as a perennial and can produce a ratoon crop and survive for up to 20 year. Rice can grow to 1–1.8 m tall, occasionally more depending on the variety and soil fertility. The grass has long, slender leaves 50–100 cm long and 2–2.5 cm broad. The small wind-pollinated flowers are produced in a branched arching to pendulous inflorescence 30–50 cm long. The edible seed is a grain (caryopsis) 5–12 mm long and 2–3 mm thick (Wikipedia Indonesia 12 Maret 2009).
Rice cultivation is well-suited to countries and regions with low labor costs and high rainfall, as it is very labor-intensive to cultivate and requires plenty of water for cultivation. On the other hand, mechanized cultivation is extremely oil-intensive, more than other food products with the exception of beef and dairy products. Rice can be grown practically anywhere, even on a steep hill or mountain. Although its species are native to South Asia and certain parts of Africa, centuries of trade and exportation have made it commonplace in many cultures.
The traditional method for cultivating rice is flooding the fields whilst, or after, setting the young seedlings. This simple method requires sound planning and servicing of the water damming and channeling, but reduces the growth of less robust weed and pest plants that have no submerged growth state, and deters vermin. While with rice growing and cultivation the flooding is not mandatory, all other methods of irrigation require higher effort in weed and pest control during growth periods and a different approach for fertilizing the soil.
2.2.1 Macam dan Warna Beras
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia. Beras biasa yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia

memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya Cianjur Pandanwangi atau Rajalele). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
2.2.2 Kandungan Beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat: amilosa (pati dengan struktur tidak bercabang), amilopektin (pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket)
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

2.3 Tepung Terigu
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.
Terigu - adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti gandum.
Tepung terigu merupakan hasil penggilingan biji gandum. Jenis tepung ini mengandung gluten atau protein gandum yang tidak larut dalam air. Tepung terigu bersifat elastis, mampu menahan gas, dan mampu memanjang (extensible). Biasanya tepung terigu banyak digunakan untuk membuat mie, pasta, saus, permen, roti, cake, dan cookies.
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang

berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu (www.wikipediaIndonesia.com).
2.3.1 Jenis Tepung Terigu
Ada 3 jenis tepung terigu, diantaranya: Tepung berprotein tinggi (bread flour): tepung terigu yang mengandung kadar protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi, pasta, donat. Dipasaran lebih dikenal dengan terigu Cakra Kembar. Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Tingginya protein terkandung menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis.
            Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): tepung terigu
yang mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna, di pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung Segitiga Biru. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada.
            Tepung berprotein rendah (pastry flour): mengandung protein sekitar 6%-8%, umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit gorengan. Tepung ini dibuat dari gandum lunak. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi. Di pasaran tepung ini lebih dikenal dengan nama terigu Cap Kunci.
            Ada pula jenis tepung terigu hasil modifikasi (www.menusehat.com 12 Maret 2009), diantaranya:  Self Raising Flour adalah jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering.
            Enriched Flour adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif mahal.
            Whole Meal Flour adalah Tepung yang biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream.

2.4 Tahu
Penyebab mengapa tahu mudah rusak adalah kadar air dan protein tahu tinggi, masing-masing 86 persen dan 8 – 12 persen. Disampang kandungan  lemak 4.8 persen dan karbohidrat 1.6 persen. Kondisi ini mudah mengundang tumbuhnya jasad renik pembusuk, terutama bakteri.  Dengan maraknya penggunaan formalin sebagai pengawet tahu, maka  dirasakan perlu untuk mencari alternatif lain yang aman untuk mengawetkan tahu. Cara mengawetkan tahu dengan cara yang aman, mudah dan murah perlu diketahui oleh masyarakat luas. Disamping itu diperlukan juga pengetahuan  tentang cara memilih dan menyimpan tahu yang baik. 
Hal-hal yang penting diperhatikan pada waktu membeli tahu antara lain adalah : Pertama usahakan membeli tahu yang sebaru mungkin setelah dibuat,  karena tahu yang masih segar mempunyai bau dan cita rasa terbaik.  Kemungkinan besar hal ini dapat diperoleh jika kita membeli tahu sepagi  mungkin. Di Jepang, hampir semua tahu dijual dalam waktu satu hari setelah  dibuat. Juga, di negara-negara Barat juga sebagian besar dijual dalam keadaan  segar menggunakan wadah yang mempunyai cap batas pemakaian. Kebanyakan  toko-toko tahu di Jepang dan Amerika membuat tahu pada jam 2 dini hari, sehingga tahu segar dapat diperoleh pada pagi harinya.
Langkah pertama adalah melihat warnanya. Hindari tahu yang  kemungkinan memakai pewarna buatan yang terlihat mengkilap atau warnanya  mencorong tajam. Tahu yang diberi pewarna alami seperti kunyit berwarna  kuning buram, tidak mencorong atau mengkilap. Juga perhatikan kekerasan  tahu. Jika tahunya mempunyai kekerasan normal tandanya masih baik sedangkan jika terlalu keras kemungkinan sudah dijual lebih dari satu hari  (direbus lagi) atau diberi pengawet yang dilarang, misalnya formalin. Sebaiknya tahu disimpan dalam lemari es dengan suhu tetap, tetapi dijaga jangan sampai membeku. Sebelum ditaruh dalam lemari es, jangan direndam dulu dengan air panas. Tahu yang dibeli dalam kantong plastik biasanya diberi air perendam yang jumlahnya masih kurang (tidak terendam semua). Jika akan disimpan, buang air tersebut lalu taruh tahu dalam wadah atau mangkok dan diberi air baru sampai terendam semua dan simpan dalam lemari es dalam  keadaan tertutup.
2.4.1        Mengawetkan Tahu tanpa Formalin
Sebenarnya, tahu dapat diawetkan dengan cara yang sederhana, mudah  dilakukan dan dengan bahan pengawet yang mudah diperoleh, aman atau  diizinkan penggunannya serta harganya yang cukup murah. Berikut ini diuraikan  beberapa cara pengawetan tersebut :


· Perendaman dalam larutan kalium sorbat.
Mula-mula rebus air sampai mendidih dan buat larutan kalium sorbat 0.3 persen dengan air tersebut. Tahu dicuci dengan air matang dan dimasukkan ke  dalam kantong plastik. Lalu masukkan larutan kalium sorbat di atas sampai semua tahu terendam dan ditutup rapat menggunakan siller. Dengan cara ini  tahu dapat disimpan pada suhu kamar dengan daya awet 7 – 8 hari.
· Perendaman dalam larutan garam.
Buat larutan garam 5 persen dengan menggunakan air matang. Tahu dicuci dan  direbus selama 3 menit. Dalam kedaan panas masukkan tahu dalam larutan  garam. Cara ini dapat mengawet tahu selama 5 hari.
· Perendaman dalam campuran larutan kunyit dan jeruk nipis.
Kunyit dicuci dan ditumbuk sampai halus, lalu buat larutan kunyit 3 persen menggunakan air matang, kemudian disaring. Tambahkan air jeruk nipis  sehingga pH larutan menjadi 3.5 – 4. Tahu dicuci lalu direbus selama 3 menit dan direndam ke dalam larutan di atas sampai seluruh permukaannya terendam.  Metode ini dapat mengawetkan tahu selama 3 hari.
· Perendaman dalam larutan air matang.
Mula-mula tahu dicui dan ditiriskan. Kemudian direndam dalam air mendidih  sampai betul-betul terendam. Lakukan penggantian air panas baru setiap 24 jam,  dengan cara ini tahu tahan disimpan selama 5 hari.
· Perendaman dalam campuran sari jeruk lemon dan garam dapur.
Buat larutan sari jeruk lemon 10 persen dan tambahkan larutan garam dapur  sebanyak 4 persen. Rendam tahu ke dalam larutan di atas dalam wadah plastik. Metode ini dapat mengawetkan tahu selama 10 hari.

2.5 Daging Ayam
            Untuk memilih daging ayam yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk.
Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam, karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM TIREN (mati kemaren).

Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal”  dengan harga yang relatif lebih murah.  Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang  putih pucat  merah kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk memberi efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya.   Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya. Untuk itu maka lebih aman membeli ayam mentah dengan bersandar pada ciri-ciri daging baik dan sehat di atas.
Disamping daging ayam tiren, juga banyak beredar daging ayam yang disuntik dengan air (daging ayam gelonggongan). Untuk menghindari daging jenis ini, pembeli dapat melihat, meraba, atau bahkan menusukan pisau pada gelembungan yang terdapat di organ tubuh ayam yang terlihat membengkak dan diduga berisi air, utamanya pada bagian bawah sayap. Uji lainnya dapat dilakukan dengan mengangkat daging tersebut, apakah meneteskan air atau tidak ? Daging ayam gelonggongan akan terlihat mengeluarkan tetesan air, serta keadaan fisik  daging terlihat  “becek”.
Daging ayam gelonggongan akan lebih cepat membusuk dibanding daging ayam yang tidak disuntik air  bila disimpan pada suhu ruang. Dimana tanda daging yang sudah mulai membusuk dapat tercium dari aroma baunya yang tidak segar, dan tampak apabila salah satu bagian dari daging itu di tekan maka bagian daging yang ditekan tersebut tidak mantul/balik  kembali seperti semula.
2.5.1 Ciri-Ciri Daging Ayam yang Baik
Daging Ayam yang baik memiliki ciri-ciri : diperoleh dari daging ayam yang sehat dan umurnya relatif masih muda; karkas (daging bertulang atau bagian tubuh ternak yang disembelih, selain kepala, kulit dan jeroan) masih utuh, putih (atau sedikit kuning muda) dan bersih dari kotoran dan tidak mudah terkelupas; warna daging merah pucat mengkilat dan belum mengalami perubahan warna; kedua paha normal dan simetris serta bila ditekan terasa kenyal, dada penuh daging dan tulang dada tidak menonjol; kedua sayap normal simetris, dan dibawah sayap hampir tidak kelihatan pembuluh darah; bau khas daging ayam; mata ayam yang sehat berwarna cerah dan jernih; ketika digoreng bau khas ayam dan tulang tidak menghitam; permukaan tak berlendir; persendiannya masih lemas dan bersih (tidak berdarah gumpal) ketika dipotong
Daging ayam tidak baik (bangkai)  memiliki ciri-ciri : bagian kepala dan leher kelihatan berwarna biru sampai kehitam-hitaman; warna daging biasanya merah kecoklatan sampai biru kehitaman karena darah tidak keluar; pada pembuluh darah dibawah sayap terlihat adanya bekuan/bendungan darah; bekas irisan/sembelihan

biasanya kecil dengan luka irisan tampak rata; bau daging anyir, bila ditekan terasa lembek dan berlendir; kulit mudah terkelupas; sendi/tulang saat dipotong mengeluarkan gumpalan darah; warna kulit karkas ayam yang terlalu kuning perlu diwaspadai, karena mungkin sekali ayam tersebut yang sudah lama atau diberi pewarna sehingga terlihat seperti baru; banyak luka di tubuh ayam; leher ayam tidak disembelih, hanya berlubang; bau bahan pengawet berlebihan dan campur bau busuk.

















III. METODA
3.1  Waktu dan Tempat
Pengolahan dan organoleptik dilakukan di dapur Kulinari Kampus Diploma IPB Cilibende. Pada hari Jumat tanggal 15 Juni 2009 pada pukul 08.00 hingga pukul 11.20 WIB.

3.2 Resep
ROLLED RICE

NO
Nama Bahan
Ukuran
Persiapan
Cara Membuat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.

Beras
Beras ketan
Wortel
Daging cincang
Garam
Lada
Bawang putih
Bawang bombay
Susu bubuk
Roti Tawar
Putih telur
100 g
50 g
30 g
75 g
20 g
5 g
2 sng
¼ bh

20 g
30 g
30 g
Cuci bersih
Cuci bersih
-          Aron beras dan beras ketan bersama-sama hingga air mengering. Kukus 20 menit hingga matang.
-          Tumis bawang putih dan bawang Bombay hingga harum, sisihkan.
-          Masukkan daging cincang, roti tawar yang telah dihancurkan dengan susu dan air, masukan juga bawang yang telah ditumis, putih telur, garam dan lada hingga tercampur rata.
-          Bentuk adonan persegi panjang, shallow friying di atas pan.
-          Rebus wortel hingga matang
-          Pipihkan nasi, letakkan daging di atas nasi, dan letakkan wortel.
-          Gulung nasi sambil ditekan agar padat.potong bulat dan bagi menjadi 3 bagian. Sajikan.












WILATE COOKIES

NO
Nama Bahan
Ukuran
Persiapan
Cara Membuat
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
Terigu Segitiga biru
Coklat blok
Wijen
Gula halus
Garam
Telur
Mentega
100 g

50 g
50 g
50 g
3 g
30 g
50 g

-          Campurkan terigu, mentega, gula pasir, dan garam. Aduk rata
-          Tambahkan telur sedikit demi sedikit. Aduk adonan hingga dapat dipulung.
-          Bentuk adonan sesuai selera. Panggang hingga matang. Diamkan hingga dingin
-          Celupkan pada coklat cair, gulingkan di wijen. Sajikan.

DITIRINI CHICKEN

NO
Nama Bahan
Ukuran
Persiapan
Cara Membuat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sayap Ayam
Minyak
Serai
Santan Kental
Tomat
Bawang Merah
Bawang Putih
Kemiri
Ketumbar
Merica
Garam
450 g
10 g
1 btg
100 ml
50 g
4 bh
2 sng
4 btr
2 g
4 g
5 g
Cuci bersih



Cincang


·       Marinade ayam dengan bawang merah, bawang putih, bawang Bombay, lada, paprika bubuk dan garam.
·       Panggang  potongan ayam dalam oven dengan suhu 2000C selama 10 menit hingga ayam kecoklatan. Angkat dan sisihkan.
·       Panaskan minyak dan tumis bumbu halus bersama serai dan tomat yang telah dicincang halus hingga harum. Masukkan santan dan aduk rata.
·       Masukkan potongan ayam dan aduk. Masak hingga kuah agak kental dengan api sedang.
·       Masak hingga ayam lunak dan kuah mengental.
·      Angkat dan sajikan.






STEAK TAHU SAUS TERIYAKI

NO
Nama Bahan
Ukuran
Persiapan
Cara Membuat
1.
2.

3.
4.
5.
-
1.
2.
3.
4.
5.
-
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tahu Putih
Daging Ayam Cincang
Terigu
Putih Telur
Margarin
Bumbu
Daun Bawang Bawang Merah
Pala Bubuk
Merica Bubuk
Garam
Saus
Bawang Bombay
Bawang Putih
Jahe
Garam
Lada
Kecap Manis
150 g
50 g

15 g
10 g
10 g

1 btg
3 sng
3 g
5 g
5 g

25 g
2 sng
2 ruas
5 g
3 g
10 g
Cuci bersih
Cuci bersih


·         Tiriskan tahu hingga kering lalu goreng setengah matang, setelah dingin lalu haluskan.
·         Campur tahu halus dengan tumisan daging ayam dan bumbu  yang telah ditumis bersamaan, tepung terigu, dan putih telur. Aduk hingga rata.
·         Bagi adonan menjadi 4 bagian. Bentuk masing-masing menjadi bundar pipih.
·         Panaskan mentega hingga leleh. Goreng steak hingga cokelat kekuningan kedua sisinya. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat.
·         Steak tahu saus teriyaki siap disajikan.

3.3 Perincian Biaya Bahan
ROLLED RICE

NO
Nama Bahan
Ukuran
Biaya ( Rp )
1.
Beras
150 g
1200
2.
Beras Ketan
25 g
500
3.
Daging Giling
75 g
5000
4.
Roti Tawar
1 lbr
500
5.
Susu Bubuk
15 g
800
6.
Putih Telur
½ btr
500
7.
Wortel
30 g
500
8.
Bawang Bombay
¼ bh
500
9.
Bawang putih
2 sng
200
10.
Lada
sckp
200
11.
Pala
Sckp
100
12.
Garam
Sckp
100
13.
Gula
sckp
100
TOTAL
9.700







WILATE COOKIES

NO
Nama Bahan
Ukuran
Biaya ( Rp )
1.
Terigu Segitiga Biru
75 g
1000
2.
Coklat Blok
30 g
2000
3.
Wijen
Sckp
1000
4.
Gula Pasir
25 g
500
5.
Garam
Sckp
500
6.
Telur
½ btr
500
7.
Mentega
50 g
3000
TOTAL
8500

STEAK TAHU SAUS TERIYAKI

NO
Nama Bahan
Ukuran
Biaya ( Rp )
1.
Tahu putih
150 g
1500
2.
Daging Ayam Cincang
50 g
2000
3.
Kuning Telur
10 g
500
4.
Terigu
5 g
100
5.
Margarine
10 g
800
6.
Daun bawang
1 btg
200
7.
Bawang Merah
3 sng
200
8.
Bawang Bombay
25 g
100
9.
Bawang Putih
3 sng
200
10.
Kecap Asin
½ sdt
50
11.
Kecap Manis
10 g
50
12.
Cuka Beras
½ sdt
50
13.
Garam
5 g
50
14.
Jahe
2 ruas
100
15.
Merica Bubuk
3 g
50
16.
Pala Bubuk
5 g
50
17.
Lada
3 g
50
TOTAL
6050










DITIRINI CHICKEN

NO
Nama Bahan
Ukuran
Biaya ( Rp )
1.
Sayap Ayam
450 g
8000
2.
Minyak
10 g
500
3.
Serai
1 btg
50
4.
Santan Kental
100 ml
1000
5.
Air Asam jawa
10 g
50
6.
Bawang Merah
4 bh
300
7.
Bawang Putih
2 sng
100
8.
Kemiri
4 bh
200
9.
Merica
2 g
50
10.
Ketumbar
4 g
50
11.
Jinten
2 g
50
12.
Garam
5 g
50
TOTAL
10400

3.4  Kebutuhan Alat
No.
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah

Persiapan


1
Waskom
Plastik
1
2
Talenan
Plastik
1
3
Gelas ukur
Plastik
1
4
Timbangan
Plastik
1
5
Pisau
Stainless
1
6
Piring
Plastik
2
7
Mangkuk
Stainless
2
8
Ulekan
Batu
1

Pengolahan


1
Kompor
Gas 2 tungku
1
2
Wajan
Stainless
1
3
Sodet
Kayu
1
4
Panci
Alumunium
1
5
Mixer
Listrik
1
6
Saringan
Stainless
1
7
Cetakan wilate
Stainless
1
8
Rolling pan
Kayu
1

Penyajian


1.
Dinner plate
Porselen
1
2.
Salad plate
Porselen
1




IV. PENGEMBANGAN PRODUK
4.1 Ide
            Beras merupakan bahan makanan pokok yang mudah di dapat karena Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Beras mempunyai harga yang relatife terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Produk yang dibuat bersifat komplementer atau melengkapi. Produk yang dibuat berbahan dasar beras giling yang dicampur dengan beras ketan. Produk ini dalam pengolahannya ditambahkan dengan daging dan wortel yang digulung. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk ini sekitar Rp 12.500/3 porsi, total nilai gizi yang terkandung dalam produk ini adalah 1072 kalori/ 3 porsi atau 358 kalori/porsi. Cara pengolahan pruduk ini adalah dengan cara boiling, steaming dan shallow frying.
            Terigu merupakan bahan baku sebagian besar dalam pembuatan hidangan kue terutama kue kering. Terigu apabila ditinjau dari segi kandungan protein, terbagi atas tiga, yaitu terigu berprotein rendah, seperti terigu lencana merah ; terigu berprotein sedang seperti terigu cap kunci biru dan terigu cap segitiga biru ; dan terigu berprotein tinggi seperti terigu cap cakra kembar. Terigu yang digunakan dalam pembuatan kue kering adalah terigu yang berprotein sedang, karena terigu berprotein sedang biasanya mempunyai sifat renyah bila digunakan pada pembuatan kue kering, karena bila pembuatan kue kering menggunakan terigu berprotein tinggi, maka kue yang dihasilkan bersifat lembek dan tidak renyah.
            Tahu merupakan bahan makanan yang biasa dijadikan sebagai lauk di masyarakat Indonesia. Tahu awalnya ditemukan di Negara Jepang, namun kini tahu sudah terdapat diberbagai Negara di dunia. Tahu ini berasal dari kacang kedelai yang dihancurkan lalu dicampur dengan cuka dan dicetak. Tahu mempunyai harga yang relative rendah, sehingga tahu biasanya dijadikan alternative hidangan lauk bagi sebagian masyarakat Indonesia. tahu mempunyai kandungan gizi yang tinggi yaitu 75 kalori per 100 gramnya, 7 gram protein, dan 5 gram lemak menurut Daftar Bahan Makanan Penukar II (DBMP II). Produk yang dibuat bersifat komplementer atau melengkapi. Produk yang dibuat berbahan dasar tahu putih, terigu, dan daging ayam. Produk ini dalam pengolahannya ditambahkan saus teriyaki sebagai pelengkapnya. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk ini sekitar Rp 6050,-/3 porsi, total nilai gizi yang terkandung dalam produk ini adalah 1097 kalori/ 3 porsi atau 365 kalori/porsi. Cara pengolahan pruduk ini adalah dengan cara shallow frying.
            Ayam merupakan salah satu contoh lauk hewani yang banyak digemari masyarakat Indonesia, bukan hanya karena rasa ayam yang enak dan mudah untuk diolah

menjadi berbagai macam hidangan, akan tetapi harga ayam yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan harga dari daging sapi, sehingga ayam ini sering kali dijadikan bahan makanan alternative pada berbagai event.

4.2 Perumusan Konsep
4.2.1 Deskripsi Umum
            Rolled rice adalah hidangan yang dibuat dari beras giling dengan beras ketan yang digulung dengan isi daging dan wortel. Sedangkan wilate cookies adalah sejenis kue kering yang dilumuri coklat dengan taburan wijen diluarnya. Rolled rice sebagai makanan utama sedangkan wilate cookies sebagai snack.
              Steak tahu saus teriyaki adalah hidangan yang dibuat dari tahu putih yang dihancurkan dengan daging ayam, terigu, kuning telur, dan bumbu yang dihaluskan. Kesemua bahan ini diaduk rata. Lalu dibentuk bundar pipih dan digoreng. Saus teriyaki berperan sebagai pelengkap hidangan.
            Sedangkan ditirini chicken adalah suatu hidangan yang berbahan dasar ayam yang yang dalam tahap pengolahan pertama dibakar lalu dimasak bersama tumisan bumbu dan campuran bahan lain, serta penambahn santan sebagi kuah hidangan.
4.2.2 Posisi Produk
            Kedempat produk yang dibuat mempunyai bahan baku yang mudah didapat, karena mudah diperoleh di pasaran. Kedua produk ini juga bersifat kompetitif, karena produk ini mampu bersaing dengan produk serupa lainnya.
4.2.3 Konsumen Sasaran
            Keempat produk ini mempunyai sasaran produk kepada remaja usia sekolah dan mahasiswa.
4.2.4 Dukungan Teknologi Pengolahan
            Peralatan yang digunakan dalam pembuatan steak tahu saus teriyaki adalah peralatan yang sederhana seperti dandang, panci, dan wajan dengan satu alat yang modern yaitu kompor gas. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pembuatan ditirini chicken adalah peralatan-peralatan yang modern seperti oven.
            Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rolled rice adalah peralatan yang sederhana seperti dandang, panic, dan satu alat yang modern yaitu teflon dan kompor gas. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pembuatan willate cookies adalah peralatan-peralatan yang modern seperti mixer dan oven.

4.2.5 Keunggulan
            Keunggulan dari rolled rice adalah konsumen lebih praktis dalam mengkonsumsinya karena bentuknya yang bulat panjang atau lonjong dengan isi yang mempunyai rasa gurih dan dalam mengkonsumsinya konsumen tidak memerlukan hidangan pelengkap seperti saat konsumen mengkonsumsi makanan pokok biasanya Keunggulan dari willate cookies adalah mudah dibuat dan lebih tahan lama dibandingkan dengan kue kering lainnya karena ada tambahan wijen diluarnya.
            Keunggulan dari steak tahu saus teriyaki adalah konsumen akan merasa sesuatu yang beda karena hidangan ini memberikan sensasi tersendiri karena ada siraman saus teriyaki. Keunggulan dari ditirini chicken adalah mempunyai berntuk serta citarasa yang unik dibandingkan dengan hidangan ayam lainnya.
4.2.6 Kemasan
            Kemasan untuk rolled rice menggunakan kemasan buatan yaitu plastic pembungkus. Sedangkan untuk willate cookies dibuat dalam kotak yang berbentuk persegi berbahan plastic keras seperti pembungkus coklat candy.
            Kemasan untuk steak tahu saus teriyaki menggunakan kemasan buatan yaitu plastik pembungkus. Sedangkan untuk ditirini chicken dibuat dalam plastik pembungkus.
4.2.7 Cara Menggunakan Produk
            Rolled rice digunakan sebagai makanan pokok yang biasanya dikonsumsi pada waktu siang dan malam hari. Sedangkan willate cookies digunakan sebagi snack atau seliangan pagi atau sore.
            Steak tahu saus teriyaki digunakan sebagai makanan pelengkap yang biasanya dikonsumsi pada waktu siang dan malam hari. Sama dengan steak tahu saus teriyaki, ditirini chicken dikonsumsi sebagai hidangan pelengkap bersama makanan pokok seperti nasi atau kentang yang dikonsumsi saat siang atau malam hari.
4.2.8 Nama Produk         
            Rolled rice adalah nama dari produk yang dibuat. Produk dinamakan rolled rice karena produk yang dibuat dari beras dalam penyajiannya yang digulung. Sedangkan willate cookies mempunyai arti yaitu kue ayng dibalur coklat dengan taburan wijen. Willate cookies merupakan singkatan dari wijen coklat dan cookies.  
            Steak  tahu saus teriyaki adalah nama dari produk yang dibuat. Produk dinamakan steak tahu saus teriyaki karena produk yang dibuat dari tahu putih dalam penyajiannya berbentuk seperti steak dan memodifikasi tekhnik pengolahan dasar steak. Sedangkan ditirini chicken mempunyai arti yaitu singkatan nama dari para pembuat hidangan ini.

4.2.9 Bentuk Produk
            Bentuk dari rolled rice adalah lonjong dengan ukuran +5 cm. sedangkan bentuk dari willate cookies adalah cetakan hati dengan ukuran standar seperti kue kering lainnya.
            Bentuk dari steak tahu saus teriyaki adalah bundar dan pipih, sedangkan bentuk dari ditirini chicken adalah hidangan yang berkuah.




























V. DESKRIPSI PRODUK
 
















Gambar 1. Rolled Rice
            Rolled rice adalah salah satu jenis hidangan pokok. Rolled rice adalah hidangan yang dibuat dari beras giling dengan beras ketan yang digulung dengan isi daging dan wortel serta buncis. Daging giling yang digunakan dicampur dengan roti tawar dan susu bubuk lalu di shallow frying dan dibentuk persegi panjang. Nasi hangat tersebut diratakan di atas plastik lalu daging diletakkan diatasnya. Setelah itu letakkan juga wortel dan buncis yang telah dipotong sepanjang 5 cm dan telah direbus. Lalu nasi digulung sewaktu panas agar gulungan nasi yang dihasilkan benar-benar baik dan tidak pecah. Keunggulan dari rolled rice adalah konsumen lebih praktis dalam mengkonsumsinya karena bentuknya yang bulat panjang atau lonjong dengan isi yang mempunyai rasa gurih dan dalam mengkonsumsinya konsumen tidak memerlukan hidangan pelengkap seperti saat konsumen mengkonsumsi makanan pokok biasanya.



 

















Gambar 2. Wilate Cookies
            Wilate cookies adalah sejenis kue kering yang dilumuri coklat dan ditambahkan wijen pada adonannya serta ditaburi wijen pada bagian luarnya. Wilate cookies dapat dijadikan sebagai snack pada saat selingan. Adonan dasar  pada wilate cookies memiliki kesamaan dengan adonan kue kering pada umumnya yaitu campuran terigu, kuning telur, mentega, dan gula halus. Namun pada wilate cookies ini terdapat penambahan wijen sehingga menimbulkan keunikan dari cookies tersebut. Keunggulan dari willate cookies adalah mudah dibuat dan lebih tahan lama dibandingkan dengan kue kering lainnya karena ada tambahan wijen diluarnya. Willate cookies merupakan singkatan dari wijen coklat dan cookies.





 











Gambar 3. Ditirini Chicken
            Ditirini chicken adalah salah satu jenis hidangan lauk hewani. Ditirini chicken adalah hidangan yang dibuat dari daging ayam dengan kuah santan sebagai pendampingnya. Hidangan ini memiliki dua tekhnik pengolahan yaitu baking dan simerring. Pertama sekali dimarinate dengan lada, bawang bombay  dan bawang putih yang diiris tipis, dan garam. Lalu setelah itu dibaking. Setelah dibaking, daging di masak bersama seluruh bumbu (bawang putih ditumis bersama tomat halus, serai, dan bawang merah) dan santan. Rasa yang dihasilkan oleh hidangan ini adalah rasa gurih karena adanya penambahan santan pada bahan.


 











Gambar 4. Steak Tahu Saus Teriyaki
            Steak Tahu Saus Teriyaki  adalah salah satu jenis hidangan lauk nabati. Hidangan ini berbahan dasar tahu. Hidangan lauk nabati ini memiliki kandungan protein yang tinggi karena berbahan hasil olahan kacang-kacangan yang memiliki tingkat kandungan protein yang terbesar. Steak tahu saus teriyaki memiliki bentuk yang pipih dan menyerupai steak. Pertama sekali tahu digoreng setengah matang lalu dihancurkan, dan dicampur dengan tumisan bumbu serta bahan (daging ayam cincang, bawang putih dan daun bawang yang diiris, cabai merah yang dihaluskan), putih telur, dan terigu. Lalu tahu yang lunak dibentuk pipih lalu digoreng dengan tekhnik shallow frying.  Hidangan ini dilengkapi dengan saus teriyaki sebagai pendamping hidangan.



V. KESIMPULAN
            Hidangan yang dimodifikasi berbahan utama dari golongan serealia yaitu beras dan tepung terigu. Dari beras dapat dibuat suatu resep terbaru yaitu rolled rice (nasi yang digulung dan diisi dengan daging cincang tumis dan wortel), sedangkan dari tepung terigu dapat dibuat suatu resep terbaru yaitu willate cookies (kue kering yang diberi wijen dalam adonannya dan dilumuri coklat dan ditaburi sedikit wijen diatasnya).
 Hidangan yang dimodifikasi berbahan utama dari golongan hewani  yaitu daging ayam, dari golongan nabati yaitu tahu. Daridaging ayam dapat dibuat suatu resep terbaru yaitu ditirini chicken (daging ayam yang mengalami dua tekhnik pengolahan yaitu baking dan braising), sedangkan dari tahu dapat dibuat suatu resep terbaru yaitu steak tahu saus teriyaki (tahu yang dihancurkan dan dibentuk seperti steak dan diberi saus teriyaki).
            Hidangan yang telah dibuat dapat dihitung kandungan gizinya. Rolled rice mengandung 1072 kal/ 3 porsi dan mengandung 358 kal/ porsi. Willate cookies mengandung 999kal/ 3 porsi dan mengandung 333 kal/ porsi.  Ditirini chicken mengandung 1203 kal/ 3 porsi dan mengandung 401 kal/ porsi. Steak tahu saus teriyaki mengandung 987 kal/ 3 porsi dan mengandung 329 kal/ porsi. Kandungan gizi diperoleh dengan cara menghitung kandungan gizi yang terdapat pada bahan dari hidangan tersebut.













VII. DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Dian. 2009. Aneka Jenis Tepung Terigu.  www.wikipedia.com (12 Juni 2009)
Cunningham, Barry . 2009.  chocolate chip cookies.   www. wikipedia.com. ( 12 Juni 2009)
Dede, Diah . 2009.  Pengertian Beras. www. mommygadget.com  (12 Juni 2009)
Haryono, Rudi . 2009. Tepung Terigu dan Hasil Olahannya.  www.wikipedia.com (12 Juni 2009)
Nugraha, Aning. 2009. Tahu dan Formalin. www.nugrahaaning.id, e:contact
Prawira, Septiawan . 2009. Aneka Jenis Lauk Hewani. www.plizic.com
Sutomo, Budi. 2009. Tepung Terigu Lain Jenis Lain Gunanya. www.sinarharapan.co.id (12 Juni 2009)