ANEMIA
Anemia adalah kondisi di mana darah
Anda memiliki jumlah sel darah merah di bawah normal. Kurangnya sel darah merah
ini biasanya diindikasikan oleh hitungan hemoglobin yang lebih rendah dari
normal (lihat tabel).
Hemoglobin adalah unsur utama
penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi dan
berfungsi membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh.
Bila jumlah hemoglobin Anda sedikit,
sel-sel tubuh Anda akan kekurangan oksigen. Anda akan merasa lelah, lemas dan
gejala anemia lainnya. Anemia parah dan menahun (kurang dari 5 g/dl) dapat
mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain. Anemia yang sangat
parah bahkan dapat menyebabkan kematian.
Gejala
Kadar Hb Normal
|
|
Pria dewasa
|
13.5 – 17 g/dl
|
Wanita dewasa
|
12 – 15 g/dl
|
Ibu hamil
|
11 – 12 g/dl
|
Bayi baru lahir
|
14 – 24 g/dl
|
Anak-anak
|
11 – 16 g/dl
|
Penyebab
Anemia terutama disebabkan oleh
kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah atau perusakan sel darah
merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:
§ Kurang
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat
dan vitamin C, unsur-unsur yang diperlukan
untuk pembentukan sel darah merah.
§ Kekurangan
zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50% wanita
hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
§ Tidak
mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin B12,
jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging, ikan, telur,
susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan
vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima
tahun.
§ Asam folat tersedia
pada banyak makanan, namun terutama terdapat di hati dan sayuran hijau
mentah.
Penanganan
§ Bila
Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda melihat
Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda
lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan
penunjang lainnya untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
§ Penanganan
anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah kekurangan
zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut.
Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila
anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian
suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
Penanggulangan Anemia
Tindakan
penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1.
Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup
secara rutin pada usia remaja.
2.
Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat)
untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi,
teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat
makan.
3.
Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan
prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
4.
Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin
yang mengandung phosphate dan kalsium.
5.
Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan
untuk skrining anemia defisiensi besi (Lubis, 2008).